Kado Baru

Semoga ini bukan cerita lugu…
Yang disajikan dalam mangkuk yang terpoleskan dengan banyak warna ???
Mekanisme tubuh tercipta yang selalu memiliki keterkaitan yang utuh,
Jangan pernah menafikan tangan, karena engkau tidak akan pernah belajar gimana bentuk sesuatu. Jangan pula menafikan mata, karena engakau tidak akan pernah belajar bagai mana itu keragaman warna. Jangan pernah menafikan hidung, karena engkau tidak akan pernah belajar bagaimana itu bau… jangan nafikan perasaan karena engkau tidak akan pernah belajar bagaimana itu keindahan…. Dan silahkan nafikan Akal (otak) maka engkau tidak akan pernah berlajar apapun….!!!
Itu hanya pilihan saja kawan !!, dan kalian yang menentuakan semuanya…

Khalayaknya sebuah organisasi yang memiliki banyak mekanisme didalamnya, bukankah dia adalah mekanisme yang tak jauh berbeda dengan anatomi tubuh manusia !!.


Kesadaran berorganisatoris adalah hal yang akan membawa organisasi itu jauh lebih baik. Tak ada pesuruh dan majikan didalamnya, yang ada hanya mekanisme kesadaran untuk membangun organisasi jauh lebih baik seiring pendewasaan masyarakat yang berada pada organisasi tersebut… (bukan kah seperti itu).
Bukankah otak takkan memenuhi pikirannya jikalau mekanisme indrawi tak mendukungnya ?. saya pikir itu mustahil …….
Mungkinkah tangan mampu meraih tanpa ada instruksi dari akal yang diteruskan melalui saraf dr Otak ?. saya pikir itu pun mustahil ….

Keterjebakan dalam berorganisasi ialah kita menganggap bahwa ketua-lah sebagai peranan penting dalam organisasi sehingga bebanpun itu selalu tertumpu pada dia …. Memang rancu berorganisasi kiranya seperti itu.

Bukankah anggota, kord. Divisi, BPH, DPO, dan Ikat serta STAF AHLI adalah rangkaian yang tak dapat dipisahkan satu sama lain….

Lantas alasan apalagi bagi anggota tak menuangkan pikiran, tenaga, serta waktunya untuk organisasi, begitupun demikian terhadap pengurus. Organisasi bukanlah miliknya pegurus atau senior. Tapi organisasi adalah milik dari masyarakat yang berada dan besar didalamnya. Anggota kini berperan sebagai indrawi yang menjalankan segala mekanisme yang dibuat oleh akan (otak) yang tak lain adalah Pengurus.

Organisasi mengajarkan kita menjadi orang yang mempu bertanggung jawab… bukan menjadi babu ataukah pecundang. Kita berada pada organisasi ini bukan sebagai tamu yang ingin terus dilayani, tapi kita berorganisasi belajar bangaimana itu melayani satu sama lain, saling melengkapi pengetahuan satu sama lain, saling berbagi potensi..
Tak ada marah, tak ada keluh kesah, tak ada bahasa pesimis yang ada adalah kebersamaan menyamakan arah dan tujuan organisasi….

Ketua, sekertaris, bendahara, koord divisi, pengurus itu hanya masalah waktu saja … tak ada bedanya dengan anggota. Semua berkedudukan sebagai keluarga, belajar di wadah yang sama. Yang dibutuhkan hanyalah saling memahami.
Bukan Karma kawan…

Waktu takkan terhenti
Tak ada jaminan akan berulang
Tak ada kisah yang tertimpa
Tak ada kisah yang terbuang

Semua kan jadi sejarah
Semua kan jadi ukiran dalam diri masing-masing
Jangan pernah menganggap bahwa kali tak ada arti
Jangan pernah mengira ukiran kalian hari ini tak mengajarkan sesuatu

Dinamika organisatoris adalah hukum aktifis
Yang meniscayakan perbedaan, pertentangan, dan kesalahpahaman
Tapi bukan dijadikan sebagai nisan yang terhenti seperti itu saja
Dijadikan pelajaran mungkin itu jauh lebih baik.

Pernahkah kita saling cerita ?
Bagaimana organisasi ini ?
Pernahkah kita saling cerita ?
Ada apa yang terjadi pada keluarga kecil kita ?

Hitam, biru, merah
Paduan warna yang indah
Tak ada guna kepala tanpa tubuh
Demikian pula sebaliknya

TSC… TSC … TSC
Jangan biarkan dia terasing ditengah keramaian
Jangan biarkan dia sepi di tengah banyaknya suara
Hadirkan dia disetiap perbincangan kalian

Hingga kita sadar dari mana kita lahir

Dari sang pengagum kalian
Wahai masyarakat TSC

Comments

  1. Jika keseluruhan warna yang pernah ada berjumlah 11 maka di TSC jauh lebih banyak krn kita punya 12 warna..!!.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts