Zona Mabuk Teknologi



Zona Mabuk Teknologi
Fase perkembangan pengetahuan terus mengalir seiring dengan waktu. Sejarah perkembangan komunikasi yang diawali dari berbicara hingga kini teknologi hadir untuk memudahkan segala aktivitas keseharian manusia. Tak dapat dipungkiri di Negara – Negara maju teknologi merasuki simpul – simpul kesenangan kita baik lahir maupun batin. Teknologi masa kini adalah kisah Amerika, tak henti – hentinya Amerika membuat kisah : mulai dari kebebasan beragama, individulisme yang keras dan tegas, Hollywood, sampai Negara yang dikenal sebagai Adidaya.
Tidak dapat dipungkiri Amerika yang terus larut dalam perkembangan teknologi, terus menciptakan karya – karya baru yang dapat memudahkan manusia serta meringankan penderitaan manusia. Inovasi lahir dari sebuah kebutuhan bagi manusia dinegara ini, kini menjadikan Amerika menjadi Negara yang telah mengalami transformasi dari tempat yang nyaman secara teknologi menjadi Zona Mabuk Teknologi.
Teknologi tak henti – hentinya menawarkan cara penyelesaian kilat. Teknologi berikrar akan membuat kehidupan kita akan menjadi lebih baik, meningkatkan kinerja kita, dan membuat mudah, teknologi tampil dengan wajah lebih cepat effisien, lebih murah, dan lebih mudah dari segala sesuatu yang pernah ada. Teknologi berjanji untuk memberikan kehidupan yang penuh pesona dan kemudahan yang di tawarkan. Janji – janji teknologi bak buluh perindu. Kita dibuat percaya bahwa solusi dari setiap permasalahan manusia terselesaikan dengan membeli dan menggunankannya.
Keterbuaian akan teknologi kini menempatkan teknologi pada ruang khusus pada kehidupan kita, seolah – olah teknologi merupakan hukum alam yang tak dapat terbantahkan. Memberikan ruang khusus pada kehidupan kita yang seolah – olah tak dapat dicabut lagi. Hingga seluruh aktivitas kita yang seolah – olah dirasuki oleh piranti lunak yang hanya tinggal colok dan terkoneksilah seluruh aktivitas kita yang memberikan kesenangan –kesenangan. Di tengah – tengah peradaban yang penuh dengan mesin yang canggih telah menunjukkan keterasingan spiritual. Zona Mabuk adalah kehampaan spiritual yang mengecewakan dan bebahaya, serta sulit keluar dari dalamnya, hanya dengan menyadarinya bahwa kita sementara berada didalamnya.
Mewaspadai hadirnya teknologi dengan mengevaluasi secara jernih relevansi teknologi yang ada sekarang pada kehidupan kita, memperdebatkan terlebih dahulu kebaikan serta konsekwensi penerapannya. Zona Mabuk Teknologi adalah zona yang di tujukan oleh adanya hubungan yang rumit dan sering sekali bertentangan antara teknologi dan pencarian kita akan makna.
(1) Kita lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat, Dari masalah Agama sampai masalah gizi. Lantaran merasakan kekosongan yang begitu dalam hingga pencari sesuatu yang lebih bermakana, lebih dalam, serta ingin menyatukan diri kita pada sebuah kekuat supranatural, ingin menyatukan diri kita pada sesuatu yang maha. Uskup Agung Rudolph W.Sly dari Charismatic Episcopal Church berpendapat bahwa “kita hidup dalam suatu masa yang membuat kita tidak saja kembali pada keyakinan kuno, tetapi juga menjadi lebih percaya pada hal yang ghaib. Kita mencoba mencari sesuatu yang lebih bermakna lebih mendalam, lebih bermakna. Sesuatu yang bias menyatukan kita pada sesuatu yang lebih besar dari sekedar diri kita”. Amerika berada ditengah – tengah kebangkitan agama namun tetap saja merasakan sebuah keterasingan yang besar. Persentase penjualan buku keagamaan mencapai peningkatan 150 % dari tahun 1991 sampai tahun1997 dibandingan dengan 35 % dari produk – produk yang lain. Bahkan buku kejiwaan dan panduan sederhana mencapai kebahagiaan, seperti Simple Abundance the Small Stuff, serial Chicken Soup (serial buku yang paling laris dalam sejarah penerbitan yang menduduki cetakan lebih dari 30 juta eksemplar), dan Simple Abundance menduduki urutan teratas daftar buku terlaris nasional seolah – olah buku yang lebih cepat selesai dibaca itu dapat mengisi kehampaan batin. Dalam Zona Mabuk Teknologi “suplemen” batin menjadi industri yang terlaris.
Ironisnya Teknologi hadir menyediakan kursi pijat yang mempu menghilangkan strees dan menyegarkan saraf – saraf. Kini kebudayaan yang sifatnya tradisional digantikan menjadi kebudayaan yang bersifat modern.
(2) Kita takut sekaligus memuja teknologi, Nicholas Negroponte, pendiri dan Direktur Media Lab di Massachusetts Institute of Technology (MIT) menyediakan sebuah computer laptop yang bias mengakses interner setiap anak, yang jumlahnya mencapai 1 milliar anak diseluruh dunia dengan keyakinan bahwa akses internet anak diseluruh dunia akan memiliki efek yang sama dalam penciptaan kedamaian diseluruh dunia, menjamin nasib manusia. Esther Dyson, pemilik Edventure Holdings. Inc., menerbitkan bulletin Relase 1.0 juga seorang teknofilia. Ia mempromosikan Net sebagai rumah yang potensial bagi kita semua yang membayangkan masa depan yang dihuni Mahasiswa yang cerdas, pekerja yang bijak, konsumen yang memperoleh informasi yang tepat, warga yang mempraktikkan kebebasan berbicara. James Watson, penemu heliks ganda, percaya sepenuhnya pada ilmu genetika baru, menurutnya tak perlu ada keraguan untuk mengubah evolusi manusia menjadi rekayasa genetika. Dipihak lain salah seorang psikologi pendidikan, seperti penulis Jane Healy, memperingatkan bahwa meluasnya pemakaian computer mampu memperburuk fisioliogi itak anak dan menyebabkan pandemic gejala kekurangan perhatian (attention deficit disorder --- ADD) serta depresi pada anak. (3) kita menggabungkan antara yang nyata dan yang semu. Mayantara, cyberspace, dunia yang dinggap sebagai sebuah dunia yang nyata dimana interaksi terus terjalin pada dunia tersebut. Disetiap media menawarkan sebuah rekayasa yang terstigmakan bahwa kehidupan yang nyata adalah demikian – demikian dan seterusnya. X-Files, NYPD, Men In Black, Matrix dss. Adalah sebuah kisah yang nyata. Seorang anak yang terus berinteraksi dengan televisi dan game online menciptakan karakter pada diri si anak. Mickey Mouse, Gufi, Donald duck dan sebagainya adalah sebuah kisah nyata yang diproduksi oleh Wall Disney. (4) Kita menerima kekerasan sebagai sebuah bentuk yang wajar. Film yang menyuguhkan pembunuhan berantai, game center yang online menciptakan pembunuhan sebagai syarat mendapatkan tambahan score, uang, dan kekuatan. Membunuh, mencuri adalah hal yang wajar dan sebuah kelaziman. Ironisnya penyuguhan berbagai adegan yang menciptakan pribadi yang keras kini merasuki dunia sekolah. (5) kita mencintai teknologi dalam wujud mainan.teknologi menyuguhkan kesenangan batin dengan memberikan ruang pada setiap manusia dari anak kecil hingga orang tua, permainan roller skuter, video game, mobil yang mewah menjadikan pelarian bagi setiap oran merasakan kejenuhan, dan membutuhkan kebahagiaan. (6) Kita menjalani kehidupan yang beranjak dan terenggut. Internet dan telephon genggam menghubungkan kita dengan dunia, e-mail menghubungkan kita pada setiap manusia yang ada di penjuru dunia, chat room menjadi fenomena social yang baru, tetapi hal tersebut tidaklah membentuk komunitas, banyak orang yang mengeluh dikarenakan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk membaca e-mail yang begitu banyak, telephon yang tak pernah berhenti berdering yang seolah-olah menginstruksikan kita bahwa ada yang harus dikerja, e – commerce membuat kita mampu membeli tanpa harus berbicara dengan penjualnya. Kebisingan teknologi ini dapat benar – benar mengucilkan kita dari sesame, dari alam, dan dari diri kita sendiri.

Comments

Popular Posts