Menanti Titik Usai


Kalimat akan mengenal Kata.
Menggelombang membentuk makna.
Hiasan setiap gerak, langkah, dan nafas merajuk jiwa terbaru.
Mengoyak lalu meniti waktu.

Kita tidak sedang melintas.
Atau sekedar mengisi kertas putih.
Tercoret, terukir, bahkan mungkin berharap ada cerita yang hendak di hapus.

Kini selalu mengenal lalu,
Menjadi pun keniscayaan,
dan Kini akan terus menanti titik usai.
Melebur, tersungkur dan redup dalam usia Bumi.

Menulis kisah, Meninggalkan jejak, Menimba bekal, Mewarnai waktu.

Lalu, Kini dan yang akan hadir.
Sketsa waktu membentuk kisah "Hidup".
Dalam setiap munajat, Dari setiap doa yang terlantun.

Untuk setiap kisah, cerita dan doa dari kalian.
Saudara, Sahabat dan Kawan.
Akan selalu menjadi kisah yang luar biasa disisa usia.

- Arief Hidayat -
Makassar, 16 Mei 2016

Comments

  1. selalu teduh dan meneduhkan...
    selamat milad kakak kesayangan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts